Sabtu, 07 Juni 2014

Puisi Unyu


Keluh Hati

Aku menangis dalam diam
Memoriam yang berputar menusuk kembali
Bak baja panas mencabik tanpa bekas nyata
Aku memang tidak suci
Beratus kali ku sakiti dirinya
Tapi Tuhan, sungguh tiada hatiku ingin melukainya
Tiada rasaku ingin menusuknya
Sanggupkah aku hidup dengan cinta tanpa ceria
Sanggupkah aku hidup dengan ciuman tanpa pelukan
Bukan. Aku bukan merasa tak berdosa..
Aku samanya dengan manusia lain
Aku berusaha yang terbaik
Aku menjauhi yang meruginya
Tapi…
Apalah arti aku berjuang jika berakhir dengan  air mata
Apalah arti aku acuh jika berakhir sendiri
Sudah tak pantaskah aku menerima sebuah rasa dimana aku dapat tersenyum nyata
Dimana mata ini kembali berbinar
Dimana mata ini tak lagi harus membendung lara
Dimana dada dan leher ini tidak lagi merasa sesak
Aku samanya dengan manusia lain
Aku punya titik dimana aku akan berhenti karena lelah
Aku punya cinta yang bisa menjadi abu karena terbakar tanpa jeda

Puisi Unyu




Betapa
Bukanlah arti tak cinta ketika mengalah
Bukanlah arti tak cinta jika aku memilih pergi
Bukan inginku pergi menjauhimu, melupakanmu..
Tapi dengan terus menyakitimu tanpa hati merasa telah membuatmu menangis
Aku tak sanggup..
Melihat manusia yang ku cinta tersakiti karenaku
Sesungguhnya tiada keluhku tentangmu disampingku
Semua hanya emosi..
Jika kau menyadari betapa cinta ini tak dapat lari
Jika kau merasakan tersiksanya hati ini ketika kau berkata sakit
Tiada aku tersenyum menyakitimu
Tiada air mataku tertampung kala kau tersakiti, karenaku..
Matahari katakan padanya, aku mencintanya bak Engkau menyinari bumi
Langit malam sampaikan padanya, aku membutuhkannya bak Engkau yang kelam tanpa bintang
Tuhan beritahu semua padanya, bagaimana bahagianya aku bersama dengan dirinya selama ini
Pergiku bukan menyakitimu
Pergiku ingin menjauhi penderitaanmu…
Pergiku..aku..