Sabtu, 18 Agustus 2012

A Little Wish

Aidil Fitri tahun ini baru terasa kekurangannya. Kenapa tahun-tahun yang lalu aku tak menyadarinya? Entahlah. Walau hanya satu kekurangan, namun berarti amat besar jikalau dia ada—Berkumpul bersama saling melengkapi. Namun semua itu mustahil terjadi. Kini telah ada penggantinya sejak 11 tahun lampau, menyatu bersama keluarga kecilku. Orang baru itu bukanlah solusi.

Rasanya tidak sama, karena kita memang tidak saling memiliki ikatan. Ikatan kasih sayang 
layaknya posisi dalam dirinya dan aku. Sungguh aku teramat merindukannya. Aku ingin memeluknya, bercanda ria layaknya yang diluar sana, saling berbagi cerita, semua hal menyenangkan ingin kulakukan dengannya—seperti bertahun-tahun silam.

Engkau meninggalkan kami begitu cepat. I need you here, next to me. I want you who will hug me while I'm crying. Give the resolution every troubles I get. But, it just impossible.

I wish you feel the same—Aku harap kau merasakannya, jeritan hatiku yang memanggilmu miris. Agar engkau tahu...Bahwa aku disini merindukan semua yang ada dalam dirimu. Kutau Tuhan membaca tulisan tak berarti ini. Tulisan yang mungkin hanya aku yang membacanya berurai air mata berulang kali. Tapi kutau, Tuhan pasti tau.

Hanya satu pintaku pada Hari Aidil Fitri yang membahagiakan setiap umat muslim ini—Izinkan aku bertemu dengannya atas kehendak-Mu, walau hanya sekerjap mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar